Our Future Baby?!
Title : Our Future Baby?! [ Uri future baby?!]
Author : Mayang Aeni [ @mayangaenii / @chojunekyu]
Cast : Choi Sooyoung , Cho Kyuhyun & Other SM member
Genre : Romance, Family, a lil bit horror and comedy –maybe-(?)
Semuanya hasil karya aku sendiri, termasuk cover.
Commentnya ditunggu ya^^
“Ya! Namja buncit! Pergi kau dari hadapanku! Jangan dekat-dekat!” bentak Sooyoung pada namja di hadapannya yang sedang tertawa dengan salah satu member snsd, Yoona. Namja itu dan Yoona menoleh kaget namun ekspresi yang mereka tunjukan berbeda. Kekehan kecil keluar dari mulut Yoona sedangkan senyum meremehkan keluar dari Kyuhyun. Namja yang disebut namja buncit oleh shikshin snsd itu.
“Unnie sudahlah, ayo kita kembali ke ruangan” ajak Yoona sebelum lagi-lagi Kyuhyun dan Sooyoung berseteru. Karena sudah biasa kalau mereka bertengkar begitu. Sooyoung menatap sinis ke lelaki yang sekarang sudah berbalik arah menuju ruangannya sendiri.
Bingung kenapa mereka bertengkar? Ya, tadinya kedua evil ini memiliki hubungan yang orang bilang, canggung. Namun sejak diadakannya SM exhabition photoshoot mereka berdua ramai dibicarakan fans bahkan netizen. Keduanya terlibat dalam percakapan yang membuat orang bertanya-tanya “sejak kapan mereka dekat?” “Sejak kapan mereka terlihat akrab begitu?” “apakah ada hubungan diantara mereka?” “jangan-jangan sikap canggung diantara mereka hanyalah kedok saja?” hal itulah yang membuat Kyuhyun dan Sooyoung jadi sering bertengkar. Mereka saling menyalahkan. Apalagi karena fans mereka yang menamakan diri mereka knight jumlahnya bertambah. Semakin panaslah hubungan kedua insan ini.
“Ya! Im Yoona, Choi Sooyoung… kemana saja kalian? Lama sekali!” omel Taeyeon begitu kedua dongsaengnya masuk ke ruangan. Yoona mendelik kearah Sooyoung yang wajahnya mengkerut kesal dengan sempurna.
“Jinjja? Bertengkar lagi? Aisshh” seperti mengerti apa yang baru saja terjadi Taeyeon hanya menggeleng. Lalu mereka semua memulai latihan. Sooyoung tampak tak fokus karena sejak tadi ia memikirkan Kyuhyun. Bagaimana caranya lelaki itu berhenti membuatnya kesal? Pemikiran yang sebenarnya tak penting itu lama-lama hilang dari otaknya karna ia mulai fokus dengan latihan.
“apakah ada cara untuk membuat kedua evil itu berbaikan? Paling tidak berteman seperti biasa? Aku gerah melihat mereka berdua selalu bertengkar setiap bertemu!” protes Donghae yang tengah menikmati makan siangnya bersama beberapa member super junior lainnya. Bukan hanya member snsd yang dibuat pusing, karena super juniorpun sama pusingnya akibat maknae mereka.
“entahlah… dua manusia itu fansnya semakin banyak saja! Semakin mendukung padahal kedua orang yang diidolakan malah bermusuhan seperti kucing dan anjing begitu” Ucap Sungmin sambil memakan makan siangnya. Tak lama dua orang yang menjadi objek perbincangan anggota SJ muncul dari pintu kantin bersamaan dan tentu saja dipenuhi oleh keributan.
“Ya! Namja buncit minggir! Aku mau makan!” bentak Sooyoung sambil menggeser Kyuhyun yang menghalanginya di pintu. Kyuhyun tertawa-tawa puas.
“Untuk apalagi kau makan? Bukankah kau sudah menyimpan persediaan makananmu di pipimu yang besar dan lebar itu?” ucap Kyuhyun membuat Sooyoung menggertakan giginya, kesal. Tangannya mendorong punggung Kyuhyun kuat-kuat dan Kyuhyun dengan susah payah berpegangan pada kusen pintu agar tak terdorong tenaga Sooyoung yang lumayan besar.
“YAYAYA! HENTIKAN!” bentak manager super junior yang menyaksikan pertengkaran itu. Keduanya berhenti melakukan kegiatan mereka dan menunduk.
“Ikut aku!” ajak sang manager sambil menarik Kyuhyun dan Sooyoung ke ruangannya. Keduanya hanya pasrah diikuti tatapan dari semua orang yang ada di kantin.DI jalan keduanya masih saja saling mencibir kecil dan membuat manager SJ itu frustasi.
“YA! Kalian berhentilah seperti anak kecil!” bentaknya lagi lalu meninggalkan Sooyoung dan Kyuhyun yang terdiam. Keduanya akhirnya masuk ke ruangan manager SJ itu dengan lemah. Keduanya duduk di hadapan manager SJ yang sedang memegangi pelipisnya.
“Sooyoung-sshi ada masalah apa denganmu dan Kyuhyun?” tanyanya melembut. Sooyoung melirik Kyuhyun sekilas lalu menatap manager SJ itu lagi.
“dia menyebalkan”
“YA! Kau yang menyebalkan”
“Diam buncit! Manager oppa menanyaiku, bukan kau”
“Cih sok akrab, dia managerku”
“DIAMLAH!” bentak sang manager hingga keduanya kembali menunduk. Setelah menerima ceramah dari manager SJ itu yang juga sudah di mintai tolong oleh manager SNSD untuk mengurus Sooyoung dan Kyuhyun akhirnya kedua evil itu keluar dari ruangan yang menurut mereka adalah tempat menyeramkan. Keduanya menatap benci lalu berjalan ke arah yang berlawanan dan melanjutkan kegiatan mereka masing-masing.
-Sooyoung POV-
Ish bodoh sekali aku harus meninggalkan dompetku di ruang latihan. Apalagi malam ini aku mau berjalan-jalan untuk makan. Untung saja aku ingat begitu vanku dan memberku belum begitu jauh dari gedung SM yang sudah mulai sepi ini. Hanya beberapa staff dan mungkin beberapa trainee yang sedang latihan keras di ruangan trainee. Sial sekali aku harus bertemu member Super Junior yang baru saja selesai latihan dan keluar bersama-sama itu. Sudah pasti ada namja menyebalkan itu! Aku malas sekali melihat wajahnya. Namun aku beruntung karena aku tak melihat wajah memuakkannya di antara member suju yang menyapaku dengan ramah itu. Baguslah! Kau beruntung Choi Sooyoung.
“Kau sedang apa Soo-ah? Ku lihat membermu yang lain sudah pulang sejak tadi” ucap Leeteuk oppa. Aku menggaruk-garuk tengkuk entah untuk alasan apa.
“hahaha ada urusan sedikit” kataku asal lalu cepat-cepat aku pamit untuk ke ruanganku. Mengambil kembali dompetku yang tertinggal. Mungkin memang sudah takdir aku harus selalu bertemu lelaki menyebalkan itu. Begitu aku berjalan di lorong dengan santai seketika wajahku berubah menjadi lebih tua 5 tahun karena berkerut kesal begitu melihat siapa yang baru keluar dari ruangan latihannya dengan tas ransel di belakangnya. Sial.
“Hai nona, sepertinya sudah takdir kalau kita harus bertemu” ucapnya dengan alis yang naik turun. Aku tak perduli dan beranjak meninggalkannya dia berjalan di belakangku dan tiba-tiba terdengar sebuah suara tangis. Aku berhenti melangkah dan namja pabbo itu menubrukku karena tidak sadar aku berhenti. Kepalanya membentur kepalaku.
“YA” teriakku begitupun dia secara bersamaan. Dan suara tangis itu terdengar lagi. Aku melihat ke lorong di belakang Kyuhyun. Kosong dan hening. Ruangan SJ dan SNSD memang berdekatan dan posisinya ialah di pojok koridor. Aku merasakan bulu kudukku berdiri. Hiih apa jadinya jika hantu di sini mau menampakkan wujudnya? KYAAA aku cepat-cepat melangkah diikuti si menyebalkan Kyuhyun. Aku berjalan cepat sambil sesekali menoleh kebelakang hingga aku menghentikan langkahku tiba-tiba ketika ku lihat sekita 3 meter di depanku ada anak laki-laki kecil menangis sambil mengucek matanya. Anak itu sangatlah imut. Kulitnya sangat putih, pipinya chubby, rambutnya lumayan lebat dan tertata acak, bocah itu mengenakan tas ransel mungil dan juga kaos putih dan celana jeans selutut lengkap dengan kaus kaki dan sepatu cokelat yang imut. Melihatnya begitu aku langsung mendekatinya dan memegang bahunya lalu dia mendongak melihatku yang berjongkok dihadapannya yang berusaha menyamakan tingginya namun tetap saja aku lebih tinggi sehingga ia harus mendongak untuk melihatku.
“Eomma….” ucapnya lirih. Aku mengernyit, apakah dia anak dari salah satu staff disini? Lalu dia tersesat? Aku mengelus lembut rambutnya.
“Adik kecil… kau tersesat? Mau noona bantu cari ibumu?” tanyaku lembut, aku lupa kalau daritadi Kyuhyun ada di belakangku dia berdiri menyaksikan percakapanku dengan bocah ini.
“Eomma….” isaknya lalu bocah itu berhambur memelukku. Aku terkejut namun aku hanya bisa mengusap punggungnya, menenangkannya agar berhenti menangis lalu aku bisa mencarikan ibunya. Kyuhyun berjalan mendekat dan aku menoleh kearahnya, ia sedang melipat tangannya di depan dada. Cih! Yang seperti ini memang bisa disebut laki-laki? Tidak gentle sama sekali!
“Sooyoung-sshi… kasihan anak itu ketakutan” ucap laki-laki evil itu berusaha meledekku. YAK benar-benar memang lelaki ini. Anak kecil di pelukanku itu melepaskan pelukannya dan mendongak untuk menatap Kyuhyun.
“Appa…” apakah Kyuhyun ini appanya? Hingga anak kecil polos ini memanggilnya demikian? Aku segera menatap Kyuhyun dengan tatapan menyelidik.
“Aniyaa! Dia bukan anakku! Ya… bocah kecil aku bukan appamu” ucap Kyuhyun sambil ikut berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan bocah misterius ini.
“Huaaaa Appa sama Eomma jahaaaat” kyaaa suara bocah itu sangat nyaring. Aku dan Kyuhyun sampai menutup kedua telinga kami karna jeritan bocah ini. Kyuhyun menutup mulut bocah ini dengan tangannya dan tangisan anak itu makin menjadi.
“Yayayaya! Bocah kecil! Aku bukan Appamu! Kalau yeoja ini ibumu… yasudah mungkin memang benar! Tapi kalau aku? Bukan, aku bukan Appamu” Aku menjitak Kyuhyun cukup keras. Seenaknya sekali kalau berbicara. Lalu aku mengusap lembut pipinya sambil berusaha berbicara pelan-pelan padanya menanyai tentangorang tuanya.
“Adik kecil…namamu siapa?” tanyaku lembut.
“Kyusoo. Cho Kyusoo”
“YA! Bagaimana mungkin marganya sama denganku?” pekik Kyuhyun keras. Aku memukul lengannya menyuruhnya diam karna dia terlalu berlebihan.
“Baiklah… Kyusoo… kau tau ibumu dimana?” tanyaku lagi. Dia mengangguk sambil mengucek sebelah matanya, lucu sekali ekspresinya yang polos itu.
“Bisa kau tunjukkan pada noona? Biar noona bisa mengantarmu kembali kesana” kataku lembut. Dia mengangguk lalu menunjukku dengan telunjuk mungilnya.
“Kau eommaku….” aku mendesah napas panjang,bersabar. Yang ku hadapi setiap hari adalah si kolot Kyuhyun jadi seharusnya menghadapi anak kecil macam Kyusoo ini adalah persoalan mudahkan?
“Noona bukan eomma mu Kyusoo… mmm kalau nama ibumu? Kau tau?” dia mengangguk lagi. Kyuhyun yang sedari tadi hanya memperhatikan kami mendekat ingin tahu.
“Choi Sooyoung”
“NAH! Kau ternyata sudah punya anak??? Aigoooo ini akan menjadi berita heboh dan kau bisa saja langsung di pecat oleh Soo Man sajangnim,huahahahha” Aku menatap Kyuhyun sinis. Bukannya membantuku dia malah membuatku kesal.
“Pergilah!” bentakku padanya. Kyuhyun hanya terkekeh saja namun tak juga beranjak pergi.
“Appa!” panggil bocah itu pada Kyuhyun. Kyuhyun berhenti tertawa dan menatap anak itu lekat-lekat.
“bocah kecil… aku bukan appamu… dan jika eommamu Choi Sooyoung mana mungkin aku suaminya” ucap Kyuhyun lagi.
“SIAPA JUGA YANG INGIN JADI ISTRIMU PABBO!” bentakku keras. Lupa kalau ada anak kecil yang melihat kami dari dekat. Mata anak itu berkaca-kaca dan perlahan berair. Menangis lagi. Kali ini histeris.
“Eomma dan Appa bertengkar! Huaaa” Aku bingung sendiri menghadapi tangisnya yang semakin menjadi dan tak ku sangka Kyuhyun langsung menggendong Kyusoo dan memutar-mutarnya lalu seakan ingin menjatuhkannya.
“Aigoo kau lucu sekali Kyusoo-ah! Apakah kau tau siapa nama ayahmu?” tanya Kyuhyun sambil merapihkan rambut bocah itu. Aku hanya memandangi saja keduanya tanpa banyak komentar. Selama si pabbo Kyuhyun bisa menenangkannya.
“Cho Kyuhyun” jawab anak itu singkat. Kyuhyun sedikit melotot lalu terkekeh. Aneh sekali, sejak tadi dia mati-matian mengelak namun sekarang dia malah terkekeh. Namja aneh! Jangan-jangan benar anak manis ini anaknya? HIIIII…..
“Kau lapar?” tanyanya lagi, bocah itu menunjukkan seluruh gigi susunya dan beberapa ada yang ompong. Dan bagi Kyuhyun seringaian itu adalah jawaban lain dari kata ‘ya’. Dan kalian tau? Seringaiannya persis sekali dengan milik Kyuhyun! Alis merekapun kembar! Benar, sepertinya bocah ini adalah darah dagingnya.
“Kau juga ikut!” ucap Kyuhyun padaku sebelum aku kabur. Aku mendesah pasrah, entahlah aku merasa ingin menjaga Kyusoo, jadi aku mensetujui ajakan gila ini.
-Kyuhyun POV-
Aigoooo kaki dan lenganku lelah sekali! Sekarang jam menunjukkan pukul 11 malam, dan aku juga kedua makhluk ini masih saja duduk di sebuah bangku panjang di dalam taman bermain malam. Untung saja sekarang sedang musim panas jadi udara malamnya tidak sedingin musim gugur ataupun musim dingin. Bocah di pangkuanku itu sungguh aneh, berkali-kali aku dan Sooyoung bertanya siapa orang tuanya dan jawabannya selalu sama. Aku dan Sooyoung adalah Appa dan Eommanya. Aku menatap Sooyoung yang sedang bercanda dengan Kyusoo, lalu dia melirikkan matanya menatapku membuatku terlonjak.
“Kyuhyun-ah… kira-kira Kyusoo ini anak siapa ya?” tanya Sooyoung padaku. Jarang sekali gadis ini memanggil namaku! Biasanya buncit,namja pabbo,evil dan semacamnya! Dan kenapa aku merasa sesenang ini? Yak LUPAKAN perasaanmu itu Kyuhyun-ah!
“Mana ku tahu… di tanyapun jawabannya akan sama! Kau dan aku adalah appa dan eommanya” jawabku santai, yah bisa dibilang pura-pura santai. Dia menepuk b ahuku.
“Jangan di bicarakan lagi!” omelnya sambil membelai-belai lembut kepala Kyusoo. Bocah itupun semakin lama terlelap. Sooyoung memutuskan untuk menggendongnya dan membiarkan aku beristirahat karna aku harus menyetir mobil. Melihat wajah Kyusoo dan Sooyoung… bisa dibilang wajah mereka segaris, mirip! Jangan-jangan bocah ini benar anaknya Sooyoung? AHHH mana mungkin! Akukan bertemu dia hampir setiap hari. Kalaupun tidak bertemu paling lama berjarak 3 bulan, dan aku tidak pernah melihat dia hamil.
“Bisakah kita kembali sekarang? Aku takut orang tua Kyusoo kesusahan mencarinya” ucap Sooyoung memecah keheningan malam yang menyelimuti kami. Aku mengangguk dan berjalan lebih dulu ke mobil dan membukakan pintu untuknya.
—
“tidak, sedari tadi tidak ada staff yang mengaku kehilangan anaknya… dan setauku tidak ada staff yang membawa anak mereka kesini hari ini” jawab security SM yang sedang berjaga di lobby tersebut, aku dan Sooyoung akhirnya berjalan gontai ke mobil, Kyusoo masih tenang dalam gendongan Sooyoung, mereka nampak begitu dekat padahalkan baru saja bertemu hari ini.
Bolehkah aku berharap jika dia benar-benar anakku dan Sooyoung? Ahhh Cho Kyuhyun… kurasa kau sudah gila sekarang
“Bagaimana ini? Kemana kita harus membawanya?” tanyanya dengan nada khawatir. Aku hanya memandang lurus ke depan, tak tau harus berkata apa.
“Bawa saja dia ke dorm” kataku tiba-tiba.
“Dorm siapa? Aku? Kau sudah pasti gila!” jawabnya menolak mentah-mentah ideku.
“Lalu? Mau kau tinggalkan di jalanan? Kan lebih gila lagi” kataku asal dan dia memukul kepalaku. Cih, sudah jelas aku lebih tua darinya masih saja bertindak tidak sopan! Dasar evil!
“Sooyoung-sshi…” panggilku ditengah ke heningan diantara kami. Dia menoleh dan membuatku seketika gugup namun aku meneruskan lagi kata-kata yang sedari tadi ingin ku tanyakan, meskipun akan terdengar sangat gila.
“Bagaimana… kalau dia benar-benar anak kita?” tanyaku sambil menunduk. Aku benar-benar tak sanggup sekedar menatapnya! Sungguh gila! Harusnya kau membuang wajah tampanmu itu ke dalam paper bag Kyuhyun-ah! Ah pabbo… aku mempermalukan diriku sendiri.
“YA! Kau gila atau bagaimana??? Mana mungkin! Berbicara denganmu saja jarang! Dan jika ini anak kita, umur berapa aku melahirkannya? Umur bocah ini saja sudah sekitar 3 tahun. Masa iya aku melahirkan di usia 19! Yang benar saja!” tuh… sudah kubilang ini adalah kesalahan! Aku justru mempermalukan diriku sendiri, bodoh sekali kau Kyuhyun!
“Ya sudah! Anggaplah aku tak pernah bertanya begitu!” balasku cuek, sebenarnya dalam hati aku merasa sesuatu terluka, entah untuk alasan apa.
“akan ku bawa dia ke dormku malam ini…” kataku kemudian. Tak ada respon, ku lihat Sooyoung juga sudah terlelap. Tak lama aku sampai di depan dormnya. Aku ingin membangunkan namun sungguh aku tak tega, terpaksa aku menelfon rekannya, Jessica. Setelah Jessica menghampiri kami dan membantu menggendong Kyusoo yang ku perkenalkan sebagai keponakanku, akhirnya aku menggendong Sooyoung. Jessica ku telpon memang untuk memangku Kyusoo sebentar. Ake bisa menatapi wajah Soo dengan lekat dari jarak sedekat ini, namun aku menjamin jika gadis galak ini melihat keadaan kami sekarang, dia akan melompat turun dan menonjokku. Jadi sebisa mungkin aku tak membuatnya terjaga. Jessica sedikit terkejut melihat Sooyoung bersamaku, ditambah kehadiran bocah laki-laki yang aku perkenalkan sebagai keponakanku itu semakin membuatnya bingung. Aku cepat-cepat pamit karna tidak ingin membuatnya bertanya lebih lanjut. Apalagi kalau sampai Kyusoo terbangun dan memanggilku Appa… mati aku.
“Kyuhyun-ah! Kenapa kau pulang selarut ini hah?” omel Leeteuk hyung begitu membukakan aku pintu. Cih baru jam 12 malam belum terlalu larut.
“AIGOOO ANAK SIAPA INI?” pekiknya begitu sadar aku pulang tidak sendirian. Aku buru-buru menyuruhnya diam. Bisa-bisa bocah ini bangun.
“Keponakanku!” jawabku asal. Leeteuk hyung tak langsung meloloskanku. Dia memegang bahuku menahanku.
“Sejak kapan ya Ahra melahirkan?” tanyanya. HAH! Aku lupa kalau kakakku Cuma Ahra noona. Dan dia belum menikah. Pabbo. Kau pabbo Kyuhyun-ah!
“Mmm memangnya keponakanku harus anaknya ahra noona saja ya? Dia anak sepupuku, dia mau merayakan anniversarynya dengan istrinya jadi dia menitipkan anaknya padaku, tadinya hanya untuk bermain di Lotte World, namun melihat bocah ini kelelahan jadi aku bawa saja dia kesini, besok aku akan mengantarnya ke rumahnya. Aku masih merindukannya” kataku dan Leeteuk hyung akhirnya melepaskanku. Dasar ahjussi… aku membawa Kyusoo pelan-pelan ke kamar dan ternyata di kamar Sungmin hyung belum pulang. Nampaknya dia masih siaran di Sukira bersama Ryeowook. Aku menidurkan Kyusoo di tempat tidurku dan menghalanginya dengan guling, buat jaga-jaga agar dia tidak berguling kebawah. Aku masuk ke kamar mandi untuk cuci muka dan berganti baju, lalu aku merebahkan tubuhku perlahan di sampingnya, aku memandanginya. Wajahnya benar-benar menggambarkan wajah Sooyoung. Meskipun tidak sepenuhnya, karena jujur saja aku juga melihat pertumpahan wajahku disana. Alisnya, persis sekali milikku. Aigo… jangan-jangan kau benar-benar anakku dan Sooyoung? Tapi bagaimana mungkin? Aku dan Sooyoung saja tidak dekat apalagi sampai membuat anak??? Aneh sekali! Tanpa sadar perlahan aku semakin mengantuk dan akupun terlelap disisinya.
-Author POV-
Kyuhyun terbangun karena suara ribut mengelilinginya. Begitu ia membuka matanya ia melihat semua wajah hyung-hyungnya yang menunggu sebuah cerita dan penjelasan darinya , kecuali Leeteuk tentu saja. Kyuhyun bangun dan mengucek matanya lalu menatap satu persatu wajah penasaran hyung-hyungnya.
“Ada apa kalian berkumpul disini hah?” tanyanya sambil masih mengedip-ngedipkan mata sipitnya. Pletak. Sebuah jitakan di layangkan Kangin.
“YA! Tidak sopan! Kami ini hyung-mu. Anak siapa itu yang tidur di sampingmu?” tanyanya sambil mengangkat kedua alis tebalnya. Kyuhyun tak mengerti karena belum sepenuhnya sadar.
“Anak? Anak apa?” ucapnya asal lalu kembali lagi merebahkan tubuhnya, berusaha menutupi wajahnya dengan selimbut namun ia baru sadar dan mengingat kejadian semalam.
“CERITAKAN MAGNAE!!!!” jerit semuanya tidak ingat kalau ada anak kecil tertidur disana. Kyusoo mulai menggeliat karena mendengar bising mengganggunya, ia mengerjapkan matanya yang bulat dan memperhatikan sekeliling. Melihat ke samping, ‘Appanya’ dalam kondisi kebingungan dan berharap bocah itu tidak memanggilnya appa untuk saat ini, apalagi menyebut-nyebut eomma.
“Ah..uh… dia…”
“HUAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” jerit Kyusoo keras. Semua member SJ menutup telinganya lalu berebut untuk menghentikan tangis Kyusoo yang semakin menjadi. Kyuhyun segera menggendong bocah itu namun sayangnya ,tidak berhasil.
“Dia haus! Susu! Susu!” ucap Ryeowook ikutan panik dan segera berlari ke dapur untuk membuat susu.
“Popok! Mungkin popoknya basah! Beli popok baru!” ucap Eunhyuk.
“Anni! Dia lapar! Makanan! Pisang! Apapunlah, yang jelas makanan!” tambah Donghae dan Sungmin. Semua tampak ribut, Shindong bahkan sedang mencoba membuat wajah lucu untuk menghibur Kyusoo namun tetap saja bocah itu menangis keras.
“EOMMAAAAAAAAAAA” mati aku. Ucap Kyuhyun dalam hati. Wajahnya memucat. Kalau dia membawa Kyusoo ke dorm snsd itu tidak mungkin. Dan kalau dia menelpon Sooyoung untuk datang jauh lebih tidak mungkin. Kyuhyun menjambak kecil rambutnya, frustasi dan bingung.
“Kyu-ah! Telpon saja orang tuanya. Suruh menjemput, dia tidak tenang bersama kita” kata Sungmin dan bagi Kyuhyun itu bukan ide yang bagus. Dia saja tidak tau siapa orang tua asli bocah ini.
“APPA………EOMMAAAAAAAAAAAAA” jeritnya lagi dan akhirnya Kyuhyun menyerah. Ia mengelus-elus kepala bocah itu sambil menscroll jarinya di layar hpnya ke bawah mencari sebuah nama di dalam kontaknya.
“Kau, datanglah ke dormku. Anak kita, membutuhkanmu” ucap Kyuhyun yang membuat semua mata member SJ melotot menatapnya. Mengerjapkannya beberapa kali, mengira kalau mereka berhalusinasi atau sejenisnya. Namun nyata, Kyuhyun baru saja mengakui anak itu anaknya.
“Akan aku ceritakan ketika, anakku sudah tenang” ucap Kyuhyun sambil masih membelai-belai bocah di pangkuannya.
-Sooyoung POV-
“Kau, datanglah ke dormku. Anak kita, membutuhkanmu” pip. Belum aku menjawab, lelaki gila itu sudah memutus telponnya. HAAAH apa-apaan barusan mengatakan ‘anak kita’ gila. Aku harus bagaimana ini?Masa aku benar-benar mempercayai anak itu adalah anakku dan Kyuhyun yang bahkan tidak aku ketahui kapan lahirnya. Tapi jujur saja, aku sangat khawatir mendengar kata-kata Kyuhyun yang sangat serius itu.
“Unnie…tumben sudah bangun” sapa Seohyun yang tadinya mau membangunkan aku dan Jessica. Ohiya, kenapa tiba-tiba aku ada di dorm? Perasaanku, semalam aku bersama Kyusoo dan Kyuhyun. Ah mungkin aku lupa kalau semalam aku diantar pulang karna sudah sangat mengantuk.
“Unnie… semalam kau dari mana? Kok jam 10 belum kembali?” aku hanya tersenyum iseng. Kalau Seohyun tau aku jalan-jalan dengan Kyuhyun habis aku di tanya-tanyai. Aku segera masuk ke kamar mandi, kuputuskan untuk datang ke dorm Kyuhyun. Bilang saja aku dan dia orang tua sementaranya Kyusoo. Permintaan sepupuku yang ternyata berteman dengan Kyuhyun. Ya begitu sajalah.
—
“SOOYOUNG-SSHI?” jerit semua member SJ dengan kompak begitu melihatku berdiri di depan pintu.
“Tumben… ada apa?”
“HAH! Changkaman! Jangan-jangan kau itu… eommanya Kyusoo?????” potong Eunhyuk oppa histeris. Aku menggaruk tengkuk dengan senyum kikuk. Harus bilang apa aku?
“bu..bukan, dia anak sepupuku yang bersahabat dengan Kyuhyun, kemarin dia menitipkannya pada Kyuhyun dan sekarang…aku mau menengoknya” kataku bohong. Yang lain menatapku tidak percaya.
“Anii, tadi Kyuhyun menelponmu dan bilang ‘anak kita’ kau ada hubungan apa dengan Kyuhyun?” selidik Yesung oppa dan di tambah tatapan penasaran member SJ lainnya. Bingung harus bagaimana, Kyuhyun keluar dengan Kyuoo yang masih menangis di gendongannya, wajahnya terlihat memerah…
“eommaaaaaa” teriaknya begitu melihatku, Kyuhyun menatapku pasrah. Semuanya begitu membingungkan. Jelas saja. Dia menghampiriku dan aku dengan segera menggendong Kyusoo dan dia sesegukan di dadaku. Aku mengelus punggungnya, semuanya hanya saling memandang takjub dan semakin penasaran, BAGAIMANA BISA aku dan Kyuhyun punya anak, karena jelas saja aku belum pernah pacaran ,berhubungan sex ,hamil apalagi MELAHIRKAN.
“Kami juga tidak mengerti” kataku rendah. Aku sekarang sedang di sidang di dorm yang isinya laki-laki semua ini.
“Tapi kenapa bisa sampai begitu cocok?” tanya Leeteuk oppa dan aku hanya mengangkat bahu.
“Sulit di percaya, setiap di tanyapun jawabannya sama. ‘Kyuhyun dan Sooyoung adalah Appa dan Eommaku, dan aku datang dari masa depan’” kata Sungmin oppa yang ikut bingung dengan persoalan roomatenya dan aku.
“ya… mau tidak mau kalian harus mengurusnya” jawab Donghae oppa yang langsung di setujui anggukan yang lain.
“Mungkin ini hukuman karna kalian selalu ribut” kata Ryeowook oppa membuat Kyuhyun menatapnya sinis.
“Selamat menjadi suami-istri dengan seorang anak lelaki, Kyuyoung” huuuh rasanya tulang-tulangku melunak semua. Aku menatap Kyuhyun memelas, dia menatapku dengan tatapan…….. ‘coba saja dulu’ ANDWEEE.
—
“Sooyoung-ah, gwenchana?” tanya Taeyeon karna sedari tadi melihatku melamun. Aku tersenyum kecil dan menggeleng.
“Kenapa? Jangan bilang kau mulai merindukan Kyuhyun” ucapnya membuatku mendelikan mata. Sebenarnya alasan aku melamun memang namja itu, tapi jelas bukan karna merindukannya. Karena mulai sekarang aku akan menghabiskan waktu kosongku lebih banyak dengannya untuk mengurus… anak kami. Aneh sekali menyebut anak yang entah siapa itu anak kami. Hiih seperti aku benar-benar istrinya saja.
“Hari ini jadwal kita bebas, kau mau kemana?” tanya Taeyeon lagi dan lagi-lagi aku tersenyum tipis.
“Ke rumah orang tuaku, aku rindu mereka” jawabku sekenanya. Lebih tepatnya aku akan ke rumah orang tua Kyuhyun. Laki-laki itu menitipkan Kyusoo di rumah orang tuanya, alasannya karna ibunya senang dengan anak kecil. Tiba-tiba aku merasakan getaran di kantungku. Aku meraih benda mungil itu dan melihat siapa pengirim pesan.
From: Evil
YA! Yeoja tukang makan, aku akan ke kantor SM sebentar lagi. Kau harus sudah siap di lobby. Tidak pakai alasan.
Cih. Memerintah seperti aku ini budaknya saja, masa bodoh.
From: Evil
Jangan menyepelekan pesan dariku, Choi Sooyoung.
AAAAAAAAAARRRRRRHHH Tuhan…kenapa engkau menjebakku dengan namja jahat seperti diaaa? Bagaimana kalau aku benar-benar menjadi istrinya nanti? Hiih umurku bisa-bisa memendek. Aku bergegas merapihkan rambutku dan kemejaku yang sedikit kusut lalu melenggang keluar ruangan menuju lobby, tentu saja setelah aku pamit dengan beberapa rekanku dan manager oppa. Huh malas sekali harus bertemu si bawel itu. Begitu aku sampai di lobby mobil berwarna putih susu sudah terparkir di depannya, aku lihat Kyuhyun sedang memainkan telunjuknya di bibirnya. Aku sangat mengakui kalau namja itu sangatlah tampan dan keren. Sayangnya, sikapnya padaku membuat kata-kata itu tidak pantas lagi untuknya.
“Yaah lelet sekali sih,cepatlah!” bentaknya dari dalam mobil, aku mengertakan gigiku. Berjalan dengan langkah yang sengaja aku hentakan keras-keras dengan wajah mengerut sempurna. Begitu masuk ke mobilnya, aku mencium wangi parfumnya. Wanginya sangat nyaman, begitu pas dengan penampilannya yang santai tapi cool. YAK! Apa barusan yang kau pikirkan Choi Sooyoung?
“Noona dan Eommaku tidak percaya kalau kau bukanlah yeojachingu-ku” ucapnya sambil mulai menginjak pedal gas. Aku menoleh tajam ke arahnya, mwoya?
“Hah? Amit-amit aku punya namjachingu seperti kau” kataku asal dan ketus. Dia menggetok kepalaku membuat aku meringis.
“Jadi nanti aku harus bilang apa pada keluargamu?” tanyaku karna setelah dia menggetokku dia berubah jadi diam. Aku melirik kearahnya dia sedang serius menyetir.
“Katakanlah kalau Kyusoo adalah keponakanmu, dan cukup tersenyum jika Eomma mengatakan kau adalah yeojachingu-ku” katanya tanpa menatapku.
“Ne?” tanyaku memintanya mengulang lagi kata-katanya, takut-takut kalau aku salah dengar akan permintaannya yang kedua.
“Annieyo, lupakan yang ke dua!” katanya dan akupun hanya diam saja.
-Author POV-
“Ya… Choi Sooyoung! Sudah larut, katanya kau….” Kyuhyun yang berniat untuk memanggil Sooyoung yang tadi sedang menidurkan Kyusoo di kamarnya untuk mengantarnya pulang mengurungkan niatnya, karena bukan hanya Kyusoo yang terlelap di kamarnya namun gadis yang beberapa waktu ini menjadi musuhnya itu juga terlelap di samping bocah berumur 3 tahun itu. Wajah keduanya benar-benar mirip. Kyuhyun tanpa sadar semakin mendekati tempat tidurnya, dia duduk di sisi Sooyoung. Mengelus lembut rambut panjang miliknya, perlahan jemarinya membereskan helaian rambut yang membingkai wajah cantik Sooyoung karna keringat, semakin lama ia semakin mendekatkan wajahnya lebih dekat untuk melihat Sooyoung.
“Gadis manis… ke’manisanmu’ hanya boleh kau tunjukkan padaku” ucap Kyuhyun lirih, perlahan ia meghapus jarak di antara dia dan Sooyoung, mengecup lembut bibir gadis itu takut-taku kalau gadis itu terjaga.
“Aiiish, Choi Sooyoung…aku jadi semakin ingin memonopolimu…” lirihnya dan akhirnya ia berdiri dan menutup pintu kamarnya, segera menghubungi rekan-rekan Sooyoung.
“Ne Taeyeon…akan aku antarkan dongsaeng evilmu ini dengan selamat tanpa lecet dan tanpa kurang sesuatupun” kecuali first kissnya yang sudah kucuri. Ucap Kyuhyun dalam hati, wajahnya memerah. Ia memegangi bibirnya dan tersenyum lagi.
—
3 weeks latter
Aku sedang berada di rumah Kyuhyun, lagi. Selama 3 minggu ini Kyusoo tinggal disini. Karena Kyuhyun bilang kalau Kyusoo itu adalah keponakanku yang sedang dititipkan padaku dan orang tua Kyusoo itu sahabat baiknya Kyuhyun, Eommanya justru meminta anak itu tinggal selama orang tuanya belum datang. Aku khawatir semakin lama Eomma Kyuhyun sadar kalau Kyusoo bukanlah familyku sama sekali, bahkan aku dan Kyuhyun tak mengenalnya. Namun tidak bisa ku pungkiri kalau semakin hari rasa sayangku pada bocah itu semakin besar. Dan Kyuhyun… sulit mengartikan perasaanku padanya, jelas aku dan dia sudah dalam kondisi terbiasa bersama. Ah… aku takut, kalau perasaanku padanya semakin besar seperti rasa sayangku pada Kyusoo. Bocah misterius yang mengaku datang dari masa depan itu. Jujur saja, akhir-akhir ini aku sering berharap kalau dia benar-benar datang dari masa depan.
“Sooyoung-ah… kau mau membantu eomonim memasak makan malam?” aku yang sedang duduk di samping eommanya Kyuhyun itupun langsung menoleh kearahnya dan tersenyum.
“Ne…” jawabku dengan manis. Dia sendiri yang meminta aku memanggilnya Eomonim. Lihatkan, bisa-bisa aku benar-benar menjadi istrinya si Cho Kyuhyun itu, aiiish.
“Kau yakin… kau dan Kyuhyun tidak memiliki hubungan selain teman seagency?” tanya Eomonim padaku ketika aku sedang mencuci sayuran.
“ne?” tanyaku, pura-pura tidak mendengar. Eomonim terkekeh, ia tak memandangku tapi fokus pada paprika yang sedang di potong-potongnya.
“Kyuhyun ‘tidak pernah’ membawa teman-teman artisnya ke rumah, walaupun pernah itu hanya namja dan member SJ. Apalagi tentang grupmu. Kyuhyun saja tidak pernah membicarakan tentang grupmu apalagi membawa salah satu personilnya kemari, hanya kau yang pertama.” Katanya masih dengan senyuman. Dibalik ceritanya ada makna yang terkandung, jelas sekali itu. Aku tak tau harus merespon apa, si pabbo Kyuhyun belum juga kembali belanja dengan Kyusoo. Aku tidak bisa berbohong seahli dirinya!
“Apakah kau sama sekali tidak tertarik dengan putraku? Biarpun dia nakal dan jail, dia seorang yang setia dan gentleman, Sooyoung-ah.”
GLEK
Apa ini? Secara tidak langsung Eomonim mempromosikan Kyuhyun padaku, ah kata lainnya dia menginginkan ada ‘sesuatu’ diantara aku dan Kyuhyun.
“Ahahahaha, kami hanya teman”
-Kyuhyun POV-
“Ahahahaha, kami hanya teman” ucap Sooyoung sambil tertawa, aneh rasanya mendengar kata-kata barusan, seperti dia tidak ingin saja memiliki hubungan denganku. Tidak taukah dia kalau alasanku setiap hari menyuruhnya main kerumahku, dekat dengan keluargaku itu memiliki maksud terselubung? Aku ingin memilikimu, Choi Sooyoung!
“Eomma….” panggil Kyusoo membuat dua orang yeoja yang aku sayangi itu menoleh, ya aku sudah menyadarinya sejak lama. Sooyoung, aku menyayanginya.
—
Makan malam sudah usai sekitar setengah jam yang lalu, aku tengah duduk di balkon bersama Sooyoung. Gadis itu semakin hari semakin cantik saja di mataku. Wanginya sudah berubah menjadi suatu adiksi baru untukku, membuatku kesulitan kalau harus tak bersamanya meski hanya hitungan menit. Ah… Choi Sooyoung , kau membuatku gila! Aku harus banyak berterima kasih pada Kyusoo, bocah itu membuatku dan Sooyoung jadi sedekat ini.
“Kyu-ah” panggilnya hingga aku menoleh kaget.
“Ne?”
“Kyusoo… bocah itu… apakah benar-benar datang dari masa depan?” tanyanya, sudah hampir satu bulan dan belum ada kabar kehilangan anak. Tidak ada yang mencari Kyusoo, aku jadi semakin berharap dia benar-benar datang dari masa depan, meskipun harapanku itu sebenarnya sedikit gila. Choi Sooyoung, apakah kau berharap yang sama sepertiku?
“Aku tidak tau… lagipula kalau dia itu benar-benar anak kita di masa depan… aku dan kau akan menikah di masa depan begitu? Cih, mana sudi aku.” Beginilah aku, Cho Kyuhyun si namja gengsi. Aku sangat gengsi mengucapkan kejujuran, mengungkapkan kalau itulah keinginanku malah memutar balikannya.
“Oh begitu…” jawabnya berubah menjadi muram. Apakah dia kecewa?
“….”
“Kyuhyun-sshi, aku pamit pulang” tiba-tiba ia berdiri. Sontak aku menahan lengannya.
“Waeyo? Ini sudah malam, menginaplah” kataku lagi. Jelas saja aku masih ingin bersamanya, tadinya ku pikir dia akan menginap tapi tiba-tiba dia justru ingin pulang.
“Ah shirreo!” bentaknya membuatku bingung. Dia jadi dingin dan tidak mau menatapku.
“YA! Bahaya yeoja pulang sendiri malam-malam”
“ANTARKAN AKU!” bentaknya lagi.
“Ani, aku lelah. Menginaplah” bujukku lagi dan dia menghela napas panjang.
“Aku akan menelfon Siwon oppa untuk menjemputku kalau begitu, rumahnya tidak terlalu jauh dari sini, dan sudah pasti dia tau rumahmu” katanya membuatku seketika marah. Aishh tidak mengertikan kalau aku ingin dengannya malam ini? Kenapa dia malah meminta si simba berotot itu menjemputnya!!!
“YA! Tidak! Aku TIDAK MENGIZINKAN KAU PULANG” bentakku membuatnya melotot tak percaya padaku.
“APA PEDULIMU DAN SIAPA KAU MENGATUR-ATURKU?” bentaknya tak kalah kencang. Tiba-tiba hatiku sakit sekali mendengarnya bicara begitu. Sooyoung benar, aku bukan siapa-siapanya, kenapa aku harus merasa secemburu itu? Itu haknya untuk bersama siapapun. Tapi aku ingin memilikimu Sooyoung! Tanpa babibu, ku dorong ia hingga tiduran di kursi santai di balkonku ini. Aku memegangi tangannya yang berusaha memukul wajahku, kakinya terus-terusan meronta ingin di lepaskan, sebelum ia berteriak aku dengan cepat aku menindihnya dan mengecup bibirnya, sangat dalam, aku mengemut bibir atas dan bawahnya bergantian, jauh dari prediksiku yang mengira dia akan menendangku dia malah melemah dan diam, begitu kubuka mata aku melihat air mata mengalir. Aku segera berdiri, perasaan bersalah mengerogotiku.
“YAAA FIRST KISSKU! KAU SETAN! NAMJA SETAN!” teriaknya sambil menangis, aku mendekatinya dan memegang bahunya namun ia menghempaskan tanganku dan berdiri.
“AKU MENCINTAIMU!” bentakku sambil berusaha memegang tangannya, dia menghempaskannya.
“Begitukah caramu mencintaku? Dengan memaksaku? Merebut sesuatu yang menurutku sangat berharga justru membuat AKU BENCI PADAMU!” teriaknya sebelum pergi.
Taukah kau… bahkan itu bukanlah yang pertama diantara kita, Sooyoung. Pabbo Kyuhyun, kau membuatnya semakin jauh darimu. Bodoh.
-Author POV-
Kyuhyun masuk ke kamarnya dengan napas berat. Seakan tubuhnya di gelantungi gembok baja yang berat hingga untuk bernapaspun rasanya sulit. Magnae SJ itupun merebahkan tubuhnya, tidak berniat untuk mengejar Sooyoung, ia tidak mau membuat gadis itu semakin membencinya. Lelaki itu menoleh ke samping, menatapi wajah polos Kyusoo yang sudah terlelap.
“Mungkin… Tuhan mengirimkan Kyusoo sebagai obat rinduku padamu, Soo-ah. Hanya dia satu-satunya penghubung di antara kita, yang membuat jarak sejauh apapun yang kau bentang dan benteng setinggi apapun yang kau bangun di antara kita… Kyusoo ada di antaranya, selalu menghubungkan kita. Aku yakin, tidak perduli darimana dia berasal, siapa orang tua kandungnya, apapun itu… aku menyayanginya sama seperti aku menyayangimu, mungkin sudah waktunya kita kembali menjadi kita yang canggung” ucap Kyuhyun sampai lelaki rupawan itu terlelap dengan tangannya yang memeluk balita di sampingnya.
—
“APPAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAA” Kyuhyun terbangun begitu suara cempreng milik ‘anaknya’ hampir memecah gendang telinganya, Kyuhyun menatap kesal ke arah bocah di hadapannya namun seketika kesalnya hilang, semakin lama kau semakin mirip aku dan Sooyoung. Ucapnya dalam hati.
“Ne, waeyo Kyusoo-ah?” tanya Kyuhyun sambil mengucek matanya dan menguap. Kyusoo menarik-narik tangan Kyuhyun mengisyaratkan agar lelaki itu berdiri.
“Aku mau ke taman bermain waktu itu” kata bocah itu polos. Kyuhyun meraih handphonenya mengecek apakah ia memiliki jadwal hari itu atau tidak.
‘Rapat mengenai pemotretan’
Kantor SM
08:00 AM
“Ne , tapi Appa rapat dulu ya, Kyu-ah” jawab Kyuhyun lembut dan dia beranjak untuk membersihkan diri karna jam sudah menunjukkan pukul 7.
“Ayo Kyu-ah mandi sama Appa…” ajaknya dan Kyusoo berlari mengikuti Kyuhyun dan mandi bersama.
—
Bruuk.
Kyuhyun berdiri untuk melihat siapa orang yang menubruknya, betapa terkejutnya dia begitu tau kalau dia adalah Sooyoung. Gadis yang semalam bilang membencinya. Kyuhyun mencoba tersenyum namun Sooyoung mendengus, lalu segera pergi, menganggap kalau Kyuhyun adalah seonggok sampah menggelikan. Lagi-lagi hati namja itu miris.
“Kyusoo-ah… Appa akan menuruti semua keinginanmu, asalkan jangan meminta Eommamu ikut, jebal”
“EOMMA………………………….” jerit Kyusoo semakin menjadi. Kyuhyun bingung harus bagaimana, suasana hening parkiran berubah ramai, beberapa orang menghampiri Kyuhyun yang sedang bingung menghadapi ‘anak masa depannya’ itu.
“Panggilah Eommanya, kau tega sekali Kyuhyun-sshi” ucap salah seorang pegawai SM sambil menatap ke arah Kyusoo dengan tatapan khawatir.
“EOMMA!!!!!!!!”
“NE… Kyu-ah! Irreona, jangan menangis… Eomma akan datang sebentar lagi”
-Sooyoung POV-
Aku sedang berlari melewati tangga darurat. Begitu Kyuhyun menelponku dan memohon padaku , aku masih tidak mau. Namun begitu aku mendengar jeritan Kyusoo… aku segera mensetujuinya. Satu tangga lagi dan aku akan sampai!
“Kyusoo-ah… Eomma disini sayang…” panggilku dan Kyuhyun juga Kyusoo menoleh kearahku dan meronta ingin ku gendong, sepertinya Tuhan sudah menakdirkan aku untuk selalu bersama Kyuhyun.
“Kajja! Kita jalan-jalan” ucapku sambil menempelkan hidungku di pipi tembam Kyusoo dan menggesek-geseknya, lalu mengecup cepat pipinya.
“Ini ku lakukan untuk Kyusoo. Aku terlanjur menyayanginya.” Kataku dingin. Kyuhyun hanya mengangguk mengerti, dia berubah jadi pendiam. Benci sekali melihatnya seperti orang lain begitu. Ya! Choi Sooyoung, itu kan karena kau! Dan sebenarnya apa perdulimu? Dia itu namja brengsek mesum. Sudahlah anggap saja dia tidak ada.
—
Setelah puas bermain kami bertiga akhirnya mencari makan. Sejak sampai aku dan Kyuhyun benar-benar saling diam saja namun Kyusoo akan menangis begitu Kyuhyun jauh-jauh dariku, ketika kami bertengkar kecilpun Kyusoo akan menangis dan mau tak mau aku dan Kyuhyun berpura-pura harmonis. Sampai kami masuk ke cafe saja aku dan Kyuhyun masih bergandengan. Namun sekarang aku dan dia sedang duduk berhadapan menatap menu dengan perasaan aneh dan kaku.
“Sooyoung-ah, mianhae… jeongmal mianhae” ucapnya menghilangkan atmosfer aneh itu. Aku mengangkat wajahku untuk melihatnya, wajahnya sangat memelas.
“Aku… benar-benar mencinta-“
“Ku mohon, jangan bahas itu. Ne, aku memaafkanmu”
“Jinjja?”
“Ne”
“Gomawo…” ucapnya. Meskipun ia sudah terlihat lebih ceria tapi aku masih mendapati kalau dia masih muram.
-Author POV-
Kyuhyun, Sooyoung dan Kyusoo tengah berjalan di sisi sungai han, ketiga orang yang terikat hubungan yang tidak jelas itu menikmati hangatnya kebersamaan di antara mereka.
“Appa… Eomma…” panggil Kyusoo tiba-tiba. Keduanya menoleh, menatap ‘anak masa depan mereka’ dengan bingung.
“Ne, Kyusoo-ah, waeyo?”
“Apakah kalian saling mencintai?” tanyanya polos. Kyuhyun dan Sooyoung saling menatap secara refleks dan dengan refleks pula menunduk. Kyuhyun lebih dulu mendongak dan tersenyum.
“Untuk saat ini… hanya Appa yang mencintai Eomma-mu…”
“Meskipun Appa sering mengganggu Eomma-mu… itu hanya alasan agar Eomma-mu menyadari keberadaan Appa, agar Eomma-mu tau, kalau Appa menginginkan perhatiannya” Sooyoung terdiam mendengar ucapan Kyuhyun rasanya, hatinya tengah di lempari batu. Berdetak dan perih di saat bersamaan. Mereka melanjutkan jalan mereka menuju mobil karna dilihatnya Kyusoo sudah lelah.
“Ucapanmu barusan…”
“Aku serius, itulah isi hatiku yang terdalam, Soo-ah. Kau tidak perlu pusing dengan perasaanku ini, jika nantinya hanya akan memberatkanmu… biarkan saja aku memikul perasaan ini seorang diri” Sooyoung tertegun. Lagi-lagi ada sesuatu di hatinya yang berlomba ingin keluar. Namun gadis itu menahannya sekuat tenaga.
Ketika melewati gedung SM keduanya terpaksa berhenti karna tiba-tiba Kyusoo bangun dan minta buang air kecil. Kyuhyun dan Sooyoung akhirnya memilih untuk menumpang di SM.
“Aku saja yang mengantarnya, aku takut kau tidak membersihkan kelaminya dengan benar” ucap Sooyoung sambil menggendong Kyusoo dan membawanya kedalam
“YA!” pekik Kyuhyun yang kemudia mengikuti Sooyoung ke dalam.
15 menit kemudian…
“KYU-AH!!” jerit Sooyoung memecah keheningan di lorong lobby SM tersebut. Kyuhyun yang sedang mengejapkan matanya terkaget dan berdiri.
“Ada apa?”
“Kyusoo hilang!”
“MWO?”
“AYO!” tarik Sooyoung tanpa basa-basi. Keduanya mulai berlari mencari ke sudu-sudut dekat toilet mencari bocah itu.
“AHH BAGAIMANA BISA?” teriak Sooyoung panik setelah mereka berkeliling dan mencari-cari Kyusoo kesetiap tempat di lantai dasar tersebut karna sedikit kemungkinan Kyusoo naik ke lantai atas.
“sekarang tanggal berapa?” tanya Kyuhyun tiba-tiba. Sooyoung mengernyit.
“12 Juni”
“Mwoya? Ini… sebulan tepat kita menemukan Kyusoo” ucap Kyuhyun lagi. Sooyoung masih tidak mengerti.
“Lalu?”
“Ah… ayo kita ke lantai 3” ajak Kyuhyun menarik lengan Sooyoung. Sooyoung hanya mengikuti Kyuhyun yang menggenggamnya.
Suasana di lantai tiga sudah sedikit gelap, karena hanya beberapa lampu di lorong yang menyala, semua ruangan di lantai 3 gelap dan tertutup pintunya. Hanya deru dari pendingin ruangan yang terdengar samar-samar. Sooyoung mengeratkan pegangannya pada genggaman Kyuhyun. Tiba-tiba saja angin berhembus dari belakang menyentuh pundak keduanya yang sontak membuat Sooyoung menjerit dan dengan sigap Kyuhyun memeluknya erat-erat.
“Ada aku, tenanglah”
“ne”
Tidak jauh dari mereka tepat di tengah-tengah lorong menuju ruangan SJ dan SNSD ada secarik kertas menggeletak di tengah lantai. Keduanya berjalan mendekat takut-takut, keduanya saling menatap.
“tempat ini adalah tempat dimana secara tiba-tiba Kyusoo muncul” Kyuhyun dan Sooyoung akhirnya memilih untuk membuka surat itu.
Appa, Eomma… terima kasih sudah mau merawatku. Aku senang karena kalian mau merawatku selama sebulan ini. Jujur saja, aku adalah anak kalian dari masa depan. Tidak percaya? Tidak apa-apa kok^^ namun ketahuilah kalau anak kecil itu tak mungkin berbohong. Aku datang ke sini karna lelah melihat kalian terus-terusan bertengkar,padahal kalian saling membutuhkan,Appa…jagalah Eomma dengan kasih sayangmu… suatu saat nanti, cintamu akan terbalas, dan aku akan hadir ke dunia karna cinta kalian. Eomma… akuilah perasaanmu yang sejujurnya, Appa itu adalah orang terbaik di dunia, kau beruntung jika memilikinya, don’t waste it…
Aku menanti kalian di masa depan, Anyyeong!
Putra kalian,Cho Kyusoo.
Air mata Sooyoung tumpah, antara bingung, kaget, tidak percaya dan sedih karna harus berpisah dengan putra dari masa depannya. Ia memeluk Kyuhyun dan menangis di dada bidang, calon suaminya itu.
“Dia sudah pergi”
“Aku ingin bertemu dengannya lagi, Kyu-ah… dia benar-benar anakku” ucap Sooyoung dengan isakan, Kyuhyun mengelus-elus kepala Sooyoung.
“Kita akan bertemu dengannya lagi kok” ucap Kyuhyun tersenyum.
“Jinjja??”
“Tentu, meskipun masih lama” ucap Kyuhyun lagi dan Sooyoung kembali muram.
“Kita bisa mempercepatnya, apa kau mau? Tapi ada syaratnya” tambah Kyuhyun membuat Sooyoung yang masih menyesapkan wajahnya di dada Kyuhyun mendongak untuk menatap namja yang memeluknya itu.
“Bagaimana caranya?” tanya Sooyoung polos. Kyuhyun tersenyum lalu melepas rengkuhannya, kedua tangannya memegang pipi Sooyoung, mengelap peluh yang menghiasi wajah cantik Sooyoung, membenarkan rambut-rambut nakal Sooyoung ke tempat seharusnya, terakhir mengelap air mata Sooyoung.
“menikahlah denganku”
“MWO?”
“Saranghae…”
“……nado” Kyuhyun tersenyum senang, lalu ia mengecup kelopak mata Sooyoung.
“Aku sudah mengunci air matamu, jangan menangis lagi, ne?” Sooyoung justru semakin menangis. Lamaran Kyuhyun dan keadaan juga memori mereka terlalu indah.
-EPILOG-
Jauh dari tempat mereka berdiri beberapa orang yang bergabung bekerja sama untuk menyelesaikan rencana mereka terkekeh dan beberapa yeoja diantaranya menangis bahagia.
“Donghae oppa! Aku tidak menyangka, kalau rencanamu ini berhasil!” ucap Sunny sambil melap air matanya.
“Iya! Ikan, kau hebat rupanya!” ucap Eunhyuk dengan gummy smilenya, walaupun sedikit tidak rela karna Sooyoung ‘barbie’nya menjadi milik dongsaengnya yang evil.
“HAHAHHA… ini semua juga berhasil karena bantuan kalian semua, akhirnya dua evil itu bersatu” Sunny, Hyoyeon,Sungmin, Eunhyuk, Leeteuk, Yoona, Shindong dan juga tentu saja Donghae yang menjalankan rencana gila itu tertawa bahagia karna rencananya berhasil.
“Oppa…sebaiknya kau mengantar Sang Jin pulang, kasihan dia harus kita ajari berbohong dan harus terlibat rencana gila kita semua” ucap Sunny menatap bocah di gendongan Donghae yang aslinya bernama Lee Sang Jin tersebut.
“Ne, sekalian kami mengantar kalian ke dorm” ucap Donghae dan diikuti anggukan beberapa member snsd tersebut.
—
Donghae turun dari mini van yang berisi beberapa member sugen tersebut. Sang Jin, anak dari sepupunya tersebut sudah masuk lebih dulu ke dalam.
“sudah sangat larut, biar aku saja yang ke dalam… kalian semua tunggu disini saja” ucap Hae namun orang-orang tersebut sudah turun dari mini van mereka.
“Kita mau mengucapkan terima kasih” ucap Yoona dan akhirnya mereka mengikuti Donghae, seorang perempuan cantik keluar dari pintu begitu mendnegar suara ribut dari luar.
“Hae… maaf ya aku dan Sang Jin belum sempat menemuimu untuk meminta maaf, sebulan ini aku sibuk”
“Ne? Kau dan Sang Jin? Maksudmu apa Noona?” tanya Donghae pada kakak sepepunya itu. Orang-orang yang berdiri mengekori Donhaepun sama bingungnya.
“Aku kesini untuk mengantar Sang Jin, karna selama sebulan ini sudah meminjamnya, makanya aku dan teman-temanku mau berterima kasih, Noona”
“Hah? Kan sebulan yang lalu saat seharusnya aku mengantar Sang Jin ke dorm-mu aku mengirim email kalau Sang Jin terkena tifus. Lalu setelah dua minggu di rawat dan aku cuti aku jadi sangat sibuk setelahnya, jadi Sang Jin aku titipkan di rumah orang tuaku, kau menerima emailku-kan?” ucapan kakak sepupu donghae tersebut membuat Donghae menegang, seketika tubuhnya merinding. Belum hilang rasa merinding itu tiba-tiba seorang anak kecil keluar dengan piyama kotak-kotaknya.
“Sang Jin… ayo beri salam pada hyung-hyung dan noona-noona ini” Lagi-lagi semuanya di buat terkejut setengah mati, karna jelas anak itu bukanlah bocah yang selama sebulan ini mereka jadikan ‘anak masa depan’ Kyuhyun dan Sooyoung.
“Jadi… BOCAH YANG TADI ITU SIAPA?” ucap mereka semua serempak.
THE END
Mau after story??? Niatnya mau bikin NC! 😛 Syaratnya comment! Yang comment udah pasti aku kasih PASS buat after story NCnya.
GOMAWO…KNIGHT
KYUYOUNGJJANG!!!